Sabtu, 20 Desember 2014

Science & agama




Science & agama I
Astrobiologi ilmu baru tentang mencari kemungkinan kehidupan di luar bumi, yg pd intinya adlh pencarian hakikat kehidupan dalam bingkai science. Kehidupan bumi di yakinii sebagai akibat dari sebab2 terjadinya kehidupadan makrokosmos.
Berlawanan dgn tasawuf dlm islam, dimana hakikat kehidupan berada di kedalaman diri manusia itu sendiri. Jati diri manusia sbg representasi dr kehidupan alam semesta. 
Saat manusia sdh mengenal jati diri sejatinya maka alam semesta dalam pelukannya. Yg mengenal dirinya mengenal Tuhannya.

Kl astrobiologi mencari yg kecil dr yg besar sementara tasawuf mencari yg besar dr yg kecil.
Tuhan seakan menggiring manusia untuk mencari rahasia keberadaanNya melalui 2 hal tsbt.
Science & agama bs di pahami sbg 2 entitas mandiri atau sebagai sepasang kekasih kasmaran yg sdg menuju Tuhannya.


Science & agama II
Sebaik baik ilmu adlh ilmu agama.
Islam (al quran) berasal dr langit diturunkan ke bumi sbg "buku petunjuk" panduan tata cara kehidupan yg baik&benar&indah dgn tanpa melupakan sang Pencipta kehidupan dan tempat kembalinya kelak.
Al quran di ciptakan utk manusia yg msh hidup di bumi dgn mempertimbangkan sifat2 dasar manusia, begitu jg sang Nabi yg membawanya dipilih dlm bentuk manusia dgn sifat2 manusia pula.
Tdk hanya itu Allah jg melengkapi segala yg dibutuhkan manusia di alam semesta berikut hukum2 alamnya (sunatullah).
Manusia, alam, al-quran, sunatullah...semua itu demi tercapainya tujuan2 penciptaanNya.
Maha benar Allah dgn segala pengetahuanNya.
Hakikat suatu hal tdk akan prnh didapatkan tanpa mengetahui segala hal.
Warna putih sbg contoh, warna "suci" tsbt adlh kumpulan segala warna saat di dekatkan pd prisma.
Tauhid...tdk akan sempurna hanya dgn zikir semalaman tanpa di sertai tafakur terhadap alam kehidupan bumi dan akhirat.
Dr hal2 tsbt di atas jelaslah bahwa Allah menghendaki manusia utk tdk hanya sekedar mempelajari agama tp jg segala pengetahuan yg berhubungan dgn agama.
Ilmu pengetahuan & agama, dua2nya ciptaan Allah swt. Dan dua2nya hrs ada dlm diri manusia.
Spt kata Einstein, agama tanpa ilmu itu buta, ilmu tanpa agama itu pincang.
Tentu sang jenius tsbt tdk mengenal islam...dan jika 2 hal tsbt dlm balutan tasawuf maka kebaikan dunia dan akhirat insya Allah tercapai.


Science & agama III
Agama tdk membutuhkan ilmu apapun agar spy dipercaya oleh manusia.
Dan ilmu bukan sbg media kompromi spy agama (jadi) sesuai dgn keinginan manusia.
Agama (islam -al quran) sdh final tdk ada revisi baik saat diturunkan maupun kelak smp kiamat.
Peran dan posisi ilmu dlm agama agar spy mudah dan nyaman di terjemahkan oleh pikiran shg tdk terlalu terdengar spt dogma. Dan sbg rantai pengikat spy agama tdk di tafsirkan secara liar dan mentah2 tanpa tela'ah.
Spt kata Nabi, tdk di sebut beragama jika tdk berilmu.
Agama tdk membutuhkan teleskop utk melihat kebenarannya
Agama tdk butuh reaksi kimia utk membuktikan kesuciannya
Agama tdk perlu metronome spy jalannya teratur
Namun meski demikian,
Agama tanpa ilmu spt syair tanpa melodi...tetap terdengar tapi membosankan.
Agama tanpa ilmu ibarat bercinta dlm kegelapan...tetap klimaks namun tak terlihat keindahannya.
Agama tanpa ilmu spt minum obat tanpa air...tetap berkhasiat meski berjuang utk menelannya.



Science & agama IV
Wajar kalo agama di anggap dogma, jg masuk akal jika di anggap ghaib...masasih?
La iya...lawong beragama krn warisan ortu, trs Nabi sang pembawa agama sdh wafat 1400an thn lalu, trs Allah sang pemilik agama jg tdk di ketahui wujud dan tmp tinggalNya.
Selain itu, manusia tinggal di bumi tp agamanya berasal dr langit.
Bumi itu fisika, langit itu metafisika.
Syariat agama spt shalat, puasa, zakat itu kegiatan fisik...tp tujuanya adlh metafisika.
Memang tdk semua metafisika dlm agama mampu dijelaskan secara fisika atawa nalar.
Contohnya bentuk malaikat, surga neraka, pahala dosa, jembatan sirat al mustaqim, lauhul mahfuzh dll dsb.
Tp repotnya kita di suruh wajib taat atas semua itu.
Apalagi perihal tauhid...mutlak ga boleh protes, titik.
Jd gmana dong...hiks
Meski demikian Allah maklum kok atas kebodohan manusia yg tdk akan pernah mampu menjangkau ilmu2Nya. Hanya setitik dr lautan ilmuNya yg mampu di nalar oleh manusia.
Terus...?
Memang ada sebagian ilmu Allah yg sengaja di biarkan olehNya utk dipelajari spy diketahui manusia. Tujuannya agar manusia tdk benar2 dlm "kegelapan"
Saat Nabi msh "hidup" apapun masalah agama & kehidupan bs lngsng ditanyakan jawabanya.
Tp setelah beliau "wafat" olah pikir manusialah sbg alat utk menafsir jawaban atas pertanyaan2 kehidupan yg berhubungan dgn agama. Tentu hrs di dasari oleh quran, hadist (dan fatwa ulama shaleh)
Science itu ciptaan Tuhan yg hakikatnya di peruntukan utk memahami ciptaan2 Tuhan di jagad alam raya ini.
Semakin paham akan alam dan seisinya maka semakin kenal lah akan siapa Penciptanya.
Man 'arafa nafsahu, faqad 'arafa rabbahu....yg mengenal dirinya mengenal Tuhanya


Science & agama V
Kisah & pesan dlm agama yg berhubungan dgn alam pastilah bermuatan science.
Jika demikian tanpa pemahaman science maka rada sulit memahami ato menalar kisah tsbt...walhasil jadilah dogma.

Dogma dlm agama hanya urusan tauhid atawa urusan langit yg memang tdk boleh & mampu di jangkau science smp kiamat sekalipun.
Itulah batasan yg di tetapkan tentang bagian ilmu Allah mana yg boleh di ketahui oleh manusia.
Dan sisanya di persilahkan utk melibatkan science alias ilmu...spy apa? spy rahmat di balik ciptaan2Nya tdk hanya di imani tp jg di ahlaki dgn baik.
Bahkan ritual syariat spt shalat, puasa, zikir dll selain nilai2 ke-iman-an jg terkandung tela'ah science nya.
Menolak science dlm agama ibarat duduk d tepi sungai berhayal seakan sdh menyebranginya.
Agama & science adlh 1 paket.
Spt kata Nabi, tdk disebut beragama jika tdk ber-ilmu.
Kalau kata einstein, agama tanpa ilmu itu buta. Ilmu tanpa agama itu pincang


Science & agama VI
Science & agama adalah 2 entiti yg berbeda.
Yg satu dr bumi yg satunya dr langit.

Agama tdk butuh science,
Science juga tdk butuh agama
Namun saat keduanya bertemu...itu seperti sepasang kekasih bermadu asmara



Science & agama VII
Science dr barat agama dr timur...secara maksud mang beda2 urusan. Science ngurusin dunia smentara agama urusan langit.
Secara teori mang tdk saling membutuhkan. 
Namun scara hakikat krn derajat kitab suci lebih tinggi maka kitab sains apapun judulnya hrs akhirnya memiliki kaitan k kitab suci.
Apakah mampu...tentu saja, asal otak di posisi tengah2 antara 2 kaki yg masing2 menapak mantab di science & agama.
Ada urusan langit dlm quran yg tdk boleh atawa mampu d science- kan...spt soal tauhid.
Sdh byk ayat2 qur'an di jelaskan secara science dan itu akan trs terungkap perlahan smp kiamat kurang 2 menit.
Menolak science dlm agama adalah kebodohan pikiran.
Menolak agama dlm science adalah kebodohan spiritual.